SMPN 1 Binuang | Jl. Serawi Binuang | Kec. Binuang | Kab. Tapin | Kalimantan Selatan 71183| Telp : (0517)5508082

Minggu, 09 Mei 2010

Sabtu, 08 Mei 2010

KEPADA MURIDKU


Karya : HELMAWATI, S.Pd

 
Aku tahu kegalauan hatimu, ANAKKU, aku tahu kegelisahanmu
Disaat kumbang-kumbang mengerubuni bunga
Ketika para petani panen dan bersuka

 
Aku tahu kehampaan jiwamu, ANAKKU, aku tahu kelam hatimu
Disaat musim cerah bersemi
Ketika anak-anak lain rami berlari

 
Tapi cobalah kau renungkan;
"Tidak semua hari di musim hujan, basah.
Seperti tidak semua hari di musim kemarau, kering."

 
Mungkin kau perlu menunggu lagi
Padi yang kau tanam masih muda
Belum saatnya tuk dituai
Nanti bila saatnya tiba, yang kau panen adalah
"Padi surga"

 
(Didedikasikan untuk siswa-siswaku yang belum berhasil menempuh UJIAN NASIONAL, semoga tetap tabah dan tetap semangat)

BAGIMU GURUKU


Karya : Satriya M.Pd

 
Hari ini genap sudah
Kuukir tinta di bangku sekolah
Sisakan berjuta kisah indah
Yang tak kan pernah musnah

 
Masih kuingat saat itu
Kujejakkan kaki di kelas Satu
Semua seperti baru

 
Seperti baru kemaren berlalu
Kulihat tawa teman sebangku
Lucu dan malu-malu
Kukenalkan diriku

 
Di bawah rindang pohon Ketapang
Kunyanyikan lagu dendang
Kini aku jadi anak sekolahan
Di SMP 1 Binuang tersayang

 
Seperti tak ingin kulepaskan
Jabat tangan guru-guruku tersayang
Yang kadang membuatku terngiang
Nasehat, petunjuk, ceramah
Yang membuatku uring-uringan

 
Kini telah kutahu itu semua
Dan tersisa sesal di dada
Marah yang pernah ada
Berganti sesal sesak di dada
Maaf guru tercinta,
Pengabdianmu tulus tiada tara

 
Sesalku adalah tangis di hati
Titikkan rasa sepi dan hampa diri
Telah kupikir dengan hati-hati
Tanpamu guruku…
Akan jadi apa aku nanti

 
Untukmu guruku
Maaf kuucap seluruh kalbu
Atas tindakanku
Menentangmu

 
Untukmu guruku
Layak kau sandang tanda pahlawan
Ka kusematkan dengan hati sayang
Karena kutahu yang kau perjuangkan
Begitu berat dan penuh beban…

 
Apa yang kuberikan untukmu wahai guruku?
Selama ini hanya kedongkolan dan omelan
Atas sikapku yang penuh tuntutan
Hingga sering membuatku bosan

 
Hari ini genap sudah tiga tahun kebersamaan
Ilmu yang telah kau tumpahkan
Nasehat yang telah kau berikan
Senyum yang kau tebarkan
Kan kuukir indah di hati yang dalam

 
Untukmu guru bangsa
Pahlawan tanpa tanda jasa
Kan kusematkan cinta di di dada
Kan kupersembahkan bagi guruku tercinta

 
Kuucap lirih di kalbuku
Terima kasih untukmu
Doa dan maaf tulusmu
Menjadi bekalku menuntut ilmu
Menuntun aku ke masa depanku

 
Engkau para guruku
Bersama sesal dan air mataku
Terimalah maaf kami selalu

 
(Dibuat untuk acara perpisahan kelas IX, 6 Mei 2010)

 

 

IBU KARTINI


Oleh : Hesty Wahyuni, kelas VIII D

 
Kau adalah pendekar bangsa
Kau telah memerdekakan kaum wanita
Kau adalah pejuang bagi kaum wanita
Kau adalah putrid Indonesia

 
Setiap saat kau kami rindu
Setiap saat kami kenang dirimu
Setiap saat ku ingin melihatmu
Kau tak kan pernah dilupakan sepanjang waktu

 
Kau adalah pejuang wanita Indonesia
Sungguh besar cita-citamu bagi Negara
Tak kan terlupa sepanjang masa

 
Kau telah menciptakan inspirasi
Dari dirimu sendiri
Bagi kami penerus negri
Kau, adalah ibu kami;
    "Ibu Kartini.."

Balada Perempuan Pemanggul Batu


Oleh : Dinni Visudha Anjartya

 
Nak…
Di tengah kesia-siaan
Dan ketakberdayaan
Yang belum pernah kubayang
Aku tersedan…

 
Nak…
Aku heran kenapa air mata ini tak bisa kukucurkan
Apa didih darah di setiap nadiku
Tengah mengerontangkan seduku?

 
Nak…
Sudahkan kau maafkan
Tangan renta yang tak sempat
Membekalimu
Sebab nafasku berburu waktu

 
Nak…
Jangan ratapi kemiskinan dan kepapaan
Karena ini semua rasa saying
Dari Sang Maha Rahman
Tersenyumlah di tengah kepahitan
Karena lelah sewaktu-waktu dapat
Berubah menjadi kenikmatan

 
Nak…
Jangan tanya bagi siapa sahabat sejati?
Karena jelas matahari, batu, gunung, dan karung
Adalah setiaku

 
Nak…
Beribu ton telah kupanggul
Batu hitam yang membuat kita unggul
Lihatlah…
Tangan tua itu kian keriput
Tak ada tangis, tak ada desah
Pasrah itu intinya

 
Nak…
Jangan Tanya kenapa bencana
Karena tak cukup kata untuk ku jawab
Tak ada keberanian demi nasi sesuap
Sampai sejatiku meneriakkan amarah
"Bumiku telah kau koyak, kau rampok, kau sakiti"

 
Nak…
Aku tak kuat
Tubuhku limbung
Dan manakala sajak ini sampai padamu
Ibu telah bersama angin, berkelana membawa roh
Sebab menjelang petang, truk yang terbiasa membawa batuku
Melindasku        
Menyatu bersama debu…

SOSOK KARTINI


OLEH : DINDA FATIMAH

 
Dia putri hawa
Dengan penuh perjuangan
Dalam hidupnya
Dalam keterpurukkan
Dan keputusasaan
Dia memajukan negaraku
Dan menegakkan bangsaku
Dalam kejamnya hidup

 
Raden Ajeng Kartini
Hidupnya penuh perjuangan
Jasanya akan terus abadi
Dari tahun ke tahun, abad ke abad

 
Dia selalu berjuang
Dalam keadaan apa pun dan bagaimana pun
Duka pun….
Dia bisa luapkan
Dengan hati yang tersenyum

 
Kau inspirasiku…
Kau juga pahlawanku
Membangun kaum ku
Dengan ilmu pengetahuanmu

 
Cirimu adalah kebayamu
Kebaya yang selalu menyelimuti tubuhmu
Kebaya yang selalu menyentuh kulit lembutmu

 
Tak pernah habis
Inspirasiku pada dirimu
Wahai… Raden Ajeng Kartini
Sosok pahlawan negeriku
Penyelamat para kaum perempuan
Yang takkan pernah kulupakan
Atas jasa dan peranmu…
Dan dukungan penuha darimu
Untuk membangun Indonesia!

KAKAK KU SAYANG


Oleh : Anggri Sandra Diva

 
Hari ini di sekolah
Kita bersama….
Ditaburi suka…cita…canda dan tawa
Kakak ku sayang,
Hanya ini ku persembahkan sebuah puisi kenangan
Seiring kepergianmu untuk melangkah
Meniti sebuah tangga
Sepanjang tembok besar Cina
Setinggi Gunung Himalaya
Sedalam Samudera Hindia
Kakak ku sayang,
Ingatkah kau…
Kebersamaan antara kita sebatas perputaran roda
3 tahun berjalan
Bagimu, merupakan keberhasilan
Meniti prestasi ke jenjang yang lebih tinggi
Kakak ku sayang,
Saat pertama memasuki sekolah ini…
Aku masih ingat
Kakak membimbing kami
Mengarak, mengelilingi, mengenalkan kami area sekolah
Yanga masih asing bagi kami
Kakak ku sayang,
Tidakkah kau ingat omelan Bu Sugirah dan Bu Win?
Gurihnya masakan Bu Kamariah
Dan senyuman Bu Syarifah…
Yang tak terlupakan
Pabila panas
Pohon Ketapang menaungi kita,
Hijaunya dedaunan berserakan
Itulah akhir sebuah kenangan,
Tetapi…
Bukanlah akhir sebuah perjalanan.
Terakhir kupesankan
Gapailah masa depan
Cita-cita bukan khayalan
Di tanganmulah kunci kesuksesan
Kakak ku sayang,
Pabila ada kesempatan
Tengoklah adikmu yang masih berjuang…..