SMPN 1 Binuang | Jl. Serawi Binuang | Kec. Binuang | Kab. Tapin | Kalimantan Selatan 71183| Telp : (0517)5508082

Senin, 10 Mei 2010

PENGUMUMAN KELULUSAN UN DIWARNAI SEDIKIT PROTES SISWA

Sabtu, 8 Mei 2010 pengumuman kelulusan UN SMP dilaksanakan. Setelah sekian jam menunggu dengan deg-degan, pukul 10.30 wita akhirnya amplop pengumuman yang dijepit dalam album alumni 2010 itupun akhirnya dibagikan di ruang kelas oleh wali kelas dan diterima oleh wali murid masing-masing siswa. Detik-detik menunggu pengumuman, tentu mennjadi hal yang paling mendebarkan bagi siswa. Apalagi, sebelumnya beredar kabar bahwa siswa di sekolah ini ada yang harus mengulang.

Sebelum pengumuman dibagikan, kepala sekolah Drs. Asy’ari, terlebih dahulu mengadakan rapat Dewan Guru yang intinya adalah bagaimana membesarkan hati para siswa yang harus mengulang agar terhindar dari trauma psikologis dan menjelaskan pada orangtua mereka bahwa sekolah sudah berupaya membantu baik dengan les, tambahan jam belajar, dan penjelasan berkali-kali agar dalam melingkari jawaban para siswa harus hati-hati dan tidak sembrono. Masalah ujian sekolah dan ujian praktek agar lebih diperhatikan, bagi siswa yang masih bermasalah dalam ujian praktek dll, pengumuman kelulusan agar ditunda dan diberi penjelasan sebab-sebab penundaan tersebut dan harus segera diselesaikan secepat mungkin. Ini terjadi karena ada beberapa siswa yang tidak ikut ujian praktek, padahal guru yang bersangkutan sudah berkali-kali memanggil agar siswa tersebut segera ikut ujian praktek.

Dari 120 siswa yang ikut ujian Nasional, ternyata ada 3 orang siswa yang terpaksa harus mengulang, karena nilai mereka berada di bawah standar kelulusan. Ini berarti prosentasi kelulusan sebesar 97,5%. Dalam ujian sekolah, seluruh siswa memperoleh nilai di atas standar kelulusan. Meski demikian,ada beberapa siswa yang terpakasa pengumuman kelulusannya ditunda karena belum menyelesaikan ujian praktek. Selama ini siswa beranggapan bahwa kelulusan hanya ditentukan oleh ujian nasional. Anggapan demikian jelas kurang benar, karena Ujian Sekolah dan ujian praktek turut berpengaruh besar dalam kelulusan.

Untuk mengatasi trauma siswa yang belum berhasil dalam ujian Nasional, para guru menekankan bahwa ini bukan masalah Lulus/Tidak Lulus..melainkan hanya Mengulang. Karena dalam lembar pengumuman Ujian Nasional yang tercantum adalan U (Ulang)Yang diulangpun hanya mata pelajaran yang belum mencapai standar..ijazahnya pun ijazah SMP, bukan Paket…. Hal ini cukup membantu untuk membesarkan hati para siswa dan kekecewaan orangtua.

Namun, sedikit protes terjadi usai pengumuman perainh nilai teringgi Ujian Nasional.Banyak siswa merasa tidak puas dan tidak percaya pada salah satu peraih peringkat tersebut.

Dia memang berhak meraih peringkat satu,karena dia memang pintar dan jago sains di kabupaten ini,tapi…yang lain..mereka cuma beruntung… protes lima orang siswa berbarengan.Nilai ini banyak nggak sesuai… Coba bayAngkan, yang jarang masuk kelas… Bahasa Inggrisnya,,hampir sembilan...booo. Mereka terus bergumam sesama teman, ribut-ribut ini akhirnya mereda setelah ada penjelasan bahwa ini sudah terjadi dan inilah rejeki mereka..Ga perlu diributkan. Lain kali semoga keberuntungan ada di tanganmu. Ini keampuhan doa dan bakti pada orangtua serta guru..Meski jawaban ini tak memuaskan mereka, paling tidak sedikit mengurangi kegundahan.

Lucunya, para dewan guru ternyata punya kandidat masing-masing dalam hal peringkat UN. Bu Kamariah, S.Pd selaku Bagian Kurikulum menyebutkan kandidatnya, jika boleh berandai-andai maka peringkat satu Aulia Rahman, Lucky Delli Saputra, dan Arie Kurniawan… Ibu Shinta,S.Pd, guru Bhasa Inggris juga punya jagoan..Lucky, Ferry, Arie Kurniawan, Aulia, Fitriyanoor. mereka layak lho dapat peringkat.. Tak beda jauh dengan mereka, Bapak Supianto, S.Pd wali kelas IX/B punya jago pula..Lucky, Fitriyanoor, DAN Firman H..ketiganya jagoan IX/B tapi ada Mirnawati juga lho… Heriani, S.Pd selaku guru IPS dan awali kelas IX/A punya jagian juga..Arie, Ferry, Anita, Dini…(eh, koq Cuma warga IX/A aja Bu,,hi…hi…maklum ibunya Cuma terbayang-bayang wajah IX/A , habis..IX/A sulit..banget melunasi uang pengukuhan,..ah, ibu buka kartu aja..)

Ibu Striya, M.Pd , guru Bahasa Indonesia juga ikut bicara..kalau saya sih..Arie K, Lucky Delli, Aulia Rahman,Ferry, Fitriyanoor,Firman, Dini,Ratu…(ih..koq banyak amat kan Cuma tiga besar Bu,..he..he..penginnya sih semuanya juara ).

Mengenai para jagoan Ujian Nasional ini. Guru-guru Cuma berandai-andai…kayak lagunya OPie Andaresta tahun 90 an itu lho…Cuma Khayalan…andai…a…a…aaku… Bagi nama yang belum disebutkan dalam jagoan, itu cuma lupa belaka…., mohon bersabar, akan ada susulan…he..he…

Intinya, pengumuman kelulusan UN ini diluar dugaan para guru dan siswa. Nilai-nilai ujian tersebut benar-benar kurang mempresentasikan kebenaran yang ada dengan kemampuan siswa sesungguhnya. Banyak siswa yang pintar, tapi nilainya rendah..sebaliknya banyak siswa yang sedang-sedang saja..nilainya membumbung ke atas atap..(he…he…balon kali..)Sedikit mengecewakan, tapi inilah system… Apa yang kita inginkan tak sesuai dengan kenyataan. Saat ini, Ujian Nasional..hanya semacam uji keberuntungan..get n lucky. Jenis soal yang pilohan ganda, memiliki peluang bagi siswa untuk berharap banyak semoga keberuntungan berada ditangan mereka. Semoga setiap soal yang dilingkari adalah benar…jadi istilah berdoa dan berharap jadi nomor satu..belajar nomor sekian… Tapi ada juga lho..yang emang pintar, jadi wajar aja kalau nilainya tinggi..

Bagi siswa, nilai jangan jadi acuan kebanggaan..belajar untuk menunjukkan prestasi sesungguhnya itu adalah tujuan…Sebab tiga tahun bersama, temanmu dan guru-gurumu tahu bagaimana kamu sebenarnya. Jangan kecewa dengan nilai yang tertera, jangan bangga dengan nilai yang ada..telusuri dirimu, benarkah aku menjadi diriku..?..(Ih,koq filsafat banget..bingung nih..)..Jangan lupa..belajarlah untuk selalu bersyukur…Langkah masih panjang...impian masih perlu diwujudkan,,,Terus….bermimpi..kayak Sang Pemimpinya Andrea Hirata.

Kedepan, diharapkan bagaimana mempola Ujian Nasional benar-benar dapat mempresentasikan kemampuan siswa yang sesungguhnya. Tak hanya tanggung jawab para guru, tapi juga pemerintah yang telah memberlakukan ini semua. Kami tetap mengharap yang terbaik,..

4 komentar:

  1. setuju...hasil UN memang BUKAN representasi prestasi siswa kita belakangan ini. semoga kita semua menyadari untuk lebih percaya pada diri kita sendiri, bahwa kita BISA. apapun itu, yang pasti semoga kita semua mendapat pelajaran berharga dari kegagalan, dan tidak menjadi sombong karena keberhasilan. selamat bagi siswa yang lulus dan keep the spirit up for those who failed...may success will be with you.

    BalasHapus
  2. Ga cuman di SMPN 1 binuang ini terjadi..hhampir di semua skul...bikin bingung aje,,,emang yang benerrr yang mane tu hasil ujian..? tapi ga pa2..juara 1 UN Dapet bonus 30 jt dari Rudy..yuch..kan ayikknya jadi juare..soo..see bisa mungkin cari usaha boooo....tapi moge ajaee..yang dapet 30 jt nya rudi emang benaer siswa yang jempolan..ga..sekadar hoki n lucky...emang usaha belajar...

    BalasHapus
  3. @bu Helma dan april: benar...semoga murid2 kita khususnya dan semua siswa umumnya bisa lebih percaya diri. memang kalau membicarakan masalah UN ini tidak ada habisnya, dan kita semua sudah tahu lah seperti apa pelaksanaanya. mau dibilang apa lagi...semoga kita dan pemerintah bisa memperbaiki sistem pendidikan nasional di negara kita ke depan, sehingga kualitas lulusan kita tidak kalah dengan negara lain..yang penting jangan menoleh ke belakang, tapi perhatikan saja jalan di depan dengan memperbaiki langkah agar semakin baik...

    BalasHapus
  4. bagaimana dengan saya yg hanya tidak mengikuti ujian praktek bahasa jawa , apa bisa tidak lulus ?

    BalasHapus